MALANG- Peluang investor baru untuk segera masuk dan mengelola tim Arema tampaknya masih cukup sulit. Khususnya dari Bakrie Grup yang memiliki niatan untuk menyelamatkan Arema, terbentur dengan persyaratan yang sulit untuk dipenuhi. Yaitu untuk melakukan perombakan manajemen, tampaknya sulit untuk bisa dipenuhi oleh pengurus Yayasan Arema. Lantaran menurut informasi, perombakan yang diinginkan Bakrie tak hanya Direksi PT Arema Indonesia, namun juga Yayasan. Artinya Bakrie Grup siap mengelola Arema jika pengurus Yayasan Arema juga dirombak. Dalam hal ini, Bakrie Grup menginginkan Muhammad Nur selaku Ketua Yayasan Arema sekaligus Pjs Direktur Utama PT Arema Indonesia ini mundur. Meski Bakrie tidak secara terang-terangan meminta M. Nur mundur, namun dari keterangan Andi Darussalam Tabusala sebagai orang kepercayaan Bakrie Grup, telah memberi syarat adanya perubahan manajemen untuk investor bisa masuk. Namun tidak mudah untuk menurunkan M. Nur begitu saja. Pasalnya, mantan Sekda Kota Malang ini yang memiliki akte notaris pendirian Yayasan Arema. Meski tiak pernah muncul selama beberapa bulan ini, posisinya secara de Jure masih Ketua Yayasan. “Untuk merombak manajemen, termasuk mengganti Pak Nur, sepertinya sulit untuk dipenuhi. Kecuali jumlah dana yang diinvestasikan oleh investor itu besar dan nilai cocok,” ungkap Bambang Winarno, Pengawas Yayasan Arema. “Sebenarnya Pembina Yayasan yang bisa atau berhak untuk mengganti pengurus yayasan itu, tapi karena saat ini pembinanya kosong, jadi repot dan sulit untuk bisa mengganti Ketua Yayasan,” sambungnya kepada Malang Post, kemarin sore. Menurut Winarno, investor baru atau dalam hal ini Bakrie yang paling serius harus melakukan tawaran untuk bisa mengelola Arema. Khususnya menyangkut nilai investasi yang ingin ditanamkan Bakrie Grup di tim Arema. “Kalau nilainya tidak cocok, sulit untuk bisa sampai mengganti pengurus yayasan. Tapi kalau nilainya besar, mungkin sampai Rp 30 miliar, saya bisa membujuk Pak Nur untuk mundur, karena Pak Nur juga tentu minta kompensasi,” jelasnya. “Kalau investornya memberi dana pas-pasan, sepertinya tidak bisa karena bagaimanapun juga pak Nur ada nilainya. Jadi kalau hanya Rp 5 miliar atau Rp 10 miliar, hanya untuk bayar gaji pemain saja dan Pak Nur pasti juga akan ngotot,” lanjut Winarno. Kebetulan M. Nur beberapa waktu lalu juga telah menyampaikan kesanggupannya mendatangkan investor untuk Arema. Menurut pengakuannya saat itu, investor baru itu sudah 90 persen setuju untuk mengelola Arema. “Ya, Pak Nur juga punya investor yang katanya siap mendukung Arema yaitu dari Arifin Panigoro. Jadi investor yang akan masuk itu harus punya tawaran yang tinggi, dan kalau nilainya tinggi, saya rasa Pak Nur mau keluar,” terang Winarno. Pengawas Yayasan Arema yang juga dosen Pasca Sarjana Universitas Brawijaya ini mengaku, M. Nur tidak bisa selalu sebagai Ketua Yayasan Arema. Winarno yakin bisa mempengaruhi M. Nur untuk mundur, asalkan Arema ‘terjual’ Rp 30 miliar. “Kalau sampai Yayasan ini pailit (bangkrut), ya satu-satunya cara memang harus mendatangkan investor, tapi maunya investor itu berapa, harus ada ketegasan dari investor tersebut, dan nilainya harus yang tinggi,” yakin Winarno. Jika ternyata investor yang masuk nanti nilanya tak sampai Rp 30 miliar, atau berkisar antara Rp 5 miliar hingga Rp 20 miliar, kemungkinan hanya duduk di Direksi PT Arema Indonesia, tanpa merubah komposisi pengurus Yayasan. |
seputar berita AREMA by anv- iny.blogspot.com
Sabtu, 21 Mei 2011
Tantang Bakrie ‘Beli’ Arema Rp 30 Miliar
Selasa, 22 Maret 2011
- 21 March 2011
- Setelah menorehkan tren negatif dengan empat kali kekalahan pada laga terakhirnya, Arema kini siap kembali mendulang angka. Berbekal kemenangan 3-0 di pertemuan pertama, Singo Edan siap kembali mengkandaskan Persiba Balikpapan di Kalimantan, Rabu (23/3).
- Empat kekelahan beruntun yang dialami Arema adalah ketika dijamu Cerezo Osaka Jepang diajang Liga Champions Asia (2/3), laga luar kandang menghadapi tuan rumah Persipura Jayapura (7/3), Persiwa Wamena (10/3), dan laga kandang menjamu Jeonbuk Hyundai Motors Korea Selatan di ajang LCA (16/3).
- Namun, melalui head coach Miroslav Janu, Arema kini sudah melupakan hasil buruk tersebut. Noh Alam Shah dkk bahkan sudah punya motivasi tinggi. “Saya yakin kami pasti mampu mencuri poin di kandang Persiba Balikpapan,” ujar Miro, Senin (21/3).
- Ia mengemukakan, kekalahan dalam empat laga terakhir yang dialami anak asuhnya bukan semata-mata kesalahan pemain, namun juga disebabkan faktor nonteknis terutama masalah finansial yang terus mendera Singo Edan.
- Oleh karena itu, katanya, beban berat yang dipikul harus disikapi dengan “dingin”, tidak perlu emosi, meski tensi pertandingan.”Anak-anak harus mampu mengendalikan emosinya, apalagi yang sudah mengantongi kartu kuning.”
- Sementara itu, meski bermain di luar kandang, Arema nampaknya tak akan ‘sendirian’. Seperti yang telah diketahui, jumlah Aremania yang berada di Balikpapan cukup masif. Kabar terakhir, sekitar 2.000-an pendukung setia Arema menyambut kedatangan tim pujaannya di tanah Borneo.
- Quotes Of The Day!
- Miroslav Janu
- 20 March 2011 18:43
- “Mental pemain menjadi perhatian utama. Selain itu tiga angka juga akan memperbaiki posisi Arema.”
- Lihat quotes lainnya >>>
- Photo of The Day!
- Komitmen Di Atas Kertas
- Ini adalah momen di mana kapten Arema, Noh ‘Along’ Alam Shah menandatangani surat perjanjian antara pemain dan manajemen Arema, Selasa (15/3) siang. Dalam surat perjanjian yang dibuat spontan atas desakan Aremania itu, komitmen manajemen untuk membayar gaji secara rutin disepakati. Aremania pun siap memonitor komitmen kedua belah pihak. Salut!
- Lihat photo lainnya >>>
A
Minggu, 20 Maret 2011
Miro Minta Pemain Konsentrasi fakhrudin kmbli ke arema
Pelatih Arema Indonesia Miroslav Janu meminta anak didiknya untuk kembali bekerja keras dan fokus pada pertandingan selanjutnya
Pasca mengahadapi Jeonbuk Hyundai Motors di ajang Liga Champion Asia. Miroslav JanuPelatih Arema Indonesia langsung mencurahkan konsentrasinya pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) menghadapi Persiba Balikpapan, Rabu (23/03) mendatang.
Untuk itu Pelatih asal Republik Ceska ini meminta supaya anak didiknya kembali berkonsentrasu demi mendapatkan hasil memuaskan dalam lawatannya ke Kalimantan minggu mendatang. "Kita sekarang harus segera kerja keras lagi," pintanya.
Miroslav Janu menyatakan, jadwal pertandingan yang harus dijalani tim berjuluk SIngo Edan pada bulan ini terbilang cukup berat. Dimana, mulai laga perdana LCA ke Jepang menghadapi Cerezo Osaka, selanjutnya menjalani tour Papua menantang Persipura dan Persiwa. Setibanya di kandang, Arema harus meladeni tantangan tim terkuat di grup G Jeonbuk Hyundai. "Ini jadwal berat," jelas Miro.
Menurut penilaian Pelatih berusia 53 tahun itu, tim yang akan di hadapi anak asuhnya yakni Persiba Balikpapan akan menunjukkan permainan terbaiknya ketika bermain dikandangnya sendiri. "Saya sudah lihat, persiba lawan Persija di Jakarta. Persiba bagus babak pertama. Tapi jadi tuan rumah Persiba bisa tambah bagus," terangnya
Tim Singo Edan dalam lawatannya ke Balikpapan akan membawa serta 18 pemain. Rencanya, Noh Alam Shah dkk, akan berangkat pada Senin (21/03) nanti. "Di sana kita akan coba latihan malam, Selasa latihan resmi," tandasnya. (ard)
Untuk itu Pelatih asal Republik Ceska ini meminta supaya anak didiknya kembali berkonsentrasu demi mendapatkan hasil memuaskan dalam lawatannya ke Kalimantan minggu mendatang. "Kita sekarang harus segera kerja keras lagi," pintanya.
Miroslav Janu menyatakan, jadwal pertandingan yang harus dijalani tim berjuluk SIngo Edan pada bulan ini terbilang cukup berat. Dimana, mulai laga perdana LCA ke Jepang menghadapi Cerezo Osaka, selanjutnya menjalani tour Papua menantang Persipura dan Persiwa. Setibanya di kandang, Arema harus meladeni tantangan tim terkuat di grup G Jeonbuk Hyundai. "Ini jadwal berat," jelas Miro.
Menurut penilaian Pelatih berusia 53 tahun itu, tim yang akan di hadapi anak asuhnya yakni Persiba Balikpapan akan menunjukkan permainan terbaiknya ketika bermain dikandangnya sendiri. "Saya sudah lihat, persiba lawan Persija di Jakarta. Persiba bagus babak pertama. Tapi jadi tuan rumah Persiba bisa tambah bagus," terangnya
Tim Singo Edan dalam lawatannya ke Balikpapan akan membawa serta 18 pemain. Rencanya, Noh Alam Shah dkk, akan berangkat pada Senin (21/03) nanti. "Di sana kita akan coba latihan malam, Selasa latihan resmi," tandasnya. (ard)
setelah alamshah mengungkap fahrudin sudah mengajukan mundur namun pemain pemilik goyang gergaji ini tidak mau meninggalkan aremania dan aremanita dan mengaku lebih memilih come back ke arema
Selasa, 15 Maret 2011
Along Tolak Main
Senin, 14 Maret 2011 15:55
Miro Siapkan Komposisi Baru Lawan Jeonbuk
MALANG -Jelang Arema menghadapi Jeonbuk Hyundai Motors dalam pertandingan lanjutan Liga Champions Asia atau AFC Champions League 2011 di Stadion Kanjuruhan, Rabu (16/3) besok, kondisi tim Singo Edan semakin carut marut.
Pengaruh keterlambatan gaji tampaknya berdampak buruk pada persiapan tim asuhan Miroslav Janu ini. Terakhir gelandang atau striker sayap kiri Arema, Fakhrudin menyatakan mundur dari tim Arema terkait gajinya yang sering terlambat.
Mundurnya Fakhrudin sepertinya tak begitu mempengaruhi persiapan Arema jelang lawan Jeonbuk. Menyusul pemain yang terkenal dengan goyang gergajinya ini lebih sering di bangku cadangkan dan tak masuk dalam skema permainan Arema.
Justru yang membuat Miro harus merubah formasi timnya lantaran dua pemain Arema asal Singapura, Noh ‘Along’ Alam Shah dan Muhamad Ridhuan menyatakan tak mau bertanding lawan Jeonbuk.
‘’Ya, untuk pertandingan Arema lawan Jeonbuk saya harus ubah banyak pemain. Ada pemain yang cedera dan ada pemain yang tidak mau main,’’ ungkap Miro saat ditemui usai memimpin latihan di stadion Gajayana, kemarin pagi.
’’Fakhrudin sudah 100 persen tidak mau main lagi, tadi pagi dia telpon saya dan tidak mau main lagi untuk Arema. Alam Shah dan Ridhuan juga tidak mau main, mereka berdua 80 persen mau keluar dari Arema,’’ sambung pelatih asal Repubkik Ceko ini.
Sementara beberapa pemain yang kondisinya meragukan untuk tampil karena sakit yaitu Kurnia Meiga. Lalu Waluyo dan Zulkifli mengalami cedera, termasuk Dendi Santoso yang dipastikan absen karena cedera engkel saat gabung Timnas U-23.
’’Sudah. Sekarang saya harus ganti nama pemain, karena pemain tidak mau main. Mereka mau keluar, mau apa lagi? Soal gaji, tanya saja pada pengurus,’’ terang Miro yang mencoba komposisi baru timnya dalam sebuah game kemarin sore.
Masih dalam skema 4-3-3, Yongki Ariwibowo diplot untuk menggantikan posisi Along dan Sunarto masuk mengisi posisi Riadhuan di kanan. Sedangkan di kiri ada Amirudin yang posisinya tak lagi bersaing dengan Fakhrudin.
Lini tengah ada Chmelo Roman, Esteban Gullian dan Ahmad Bustomi. Sedangkan lini belakang Arema coba menurunkan Alfarizi di kiri, Purwaka, Leonard Tumpamahu dan Benny Wahyudi yang digeser kekanan.
Sementara Along dan Ridhuan yang kemarin masih ikut latihan bergabung dengan tim cadangan dalam game tersebut. Along saat dikonfirmasi memastikan memang tidak akan bermain saat Arema menghadapi Jeonbuk, Rabu (16/3) besok.
’’Rabu saya pasti tidak main. Saya belum siap dan saya capek, karena sebagai pemain professional harusnya kita dibayar,’’ ungkap Along yang meski manajemen hari ini rencananya akan membayar satu gaji juga tidak akan main.
’’Meski dibayar sekali, saya tidak mau main. Sekarang bagaimana manajemen, misalkan dibayar sekali, apa gaji berikutnya juga molor-molor lagi,’’ sambung Along.
Menurutnya, terkait persoalan gaji, manajemen tidak bisa menyalahkan pemain. ’’Kalau tiga bulan ini prestasi Arema menurun, jangan salahkan kami, karena gaji memang tidak beres,’’ sebut Along usai latihan kemarin pagi.
Sedangkan Manajemen Arema sudah menerima laporan langsung dari Miro terkait kondisi tim kebanggaan Aremania ini. Dalam hal ini Pelaksana Harian PT Arema Indonesia, Abriadi Muhara menemui Miro usai latihan kemarin pagi.
’’Ya, tadi saya sudah bertemu Miro, dia sampaikan kalau Fakhrudin sudah koordinasi dengan keluarganya untuk mundur dari Arema. Lalu Along dan Ridhuan ada indikasi mau keluar juga,’’ , kemarin siang.
’’Kalau sampai pemain mundur, Miro mengaku sudah melakukan antisipasi, jadi tidak ada masalah,”’’yakin pria yang juga Ketua Panpel Arema ini yang kemarin sore sempat menemui Fakrudin dan Along di hotel Graha Cakra. (bua/avi)
Miro Siapkan Komposisi Baru Lawan Jeonbuk
MALANG -Jelang Arema menghadapi Jeonbuk Hyundai Motors dalam pertandingan lanjutan Liga Champions Asia atau AFC Champions League 2011 di Stadion Kanjuruhan, Rabu (16/3) besok, kondisi tim Singo Edan semakin carut marut.
Pengaruh keterlambatan gaji tampaknya berdampak buruk pada persiapan tim asuhan Miroslav Janu ini. Terakhir gelandang atau striker sayap kiri Arema, Fakhrudin menyatakan mundur dari tim Arema terkait gajinya yang sering terlambat.
Mundurnya Fakhrudin sepertinya tak begitu mempengaruhi persiapan Arema jelang lawan Jeonbuk. Menyusul pemain yang terkenal dengan goyang gergajinya ini lebih sering di bangku cadangkan dan tak masuk dalam skema permainan Arema.
Justru yang membuat Miro harus merubah formasi timnya lantaran dua pemain Arema asal Singapura, Noh ‘Along’ Alam Shah dan Muhamad Ridhuan menyatakan tak mau bertanding lawan Jeonbuk.
‘’Ya, untuk pertandingan Arema lawan Jeonbuk saya harus ubah banyak pemain. Ada pemain yang cedera dan ada pemain yang tidak mau main,’’ ungkap Miro saat ditemui usai memimpin latihan di stadion Gajayana, kemarin pagi.
’’Fakhrudin sudah 100 persen tidak mau main lagi, tadi pagi dia telpon saya dan tidak mau main lagi untuk Arema. Alam Shah dan Ridhuan juga tidak mau main, mereka berdua 80 persen mau keluar dari Arema,’’ sambung pelatih asal Repubkik Ceko ini.
Sementara beberapa pemain yang kondisinya meragukan untuk tampil karena sakit yaitu Kurnia Meiga. Lalu Waluyo dan Zulkifli mengalami cedera, termasuk Dendi Santoso yang dipastikan absen karena cedera engkel saat gabung Timnas U-23.
’’Sudah. Sekarang saya harus ganti nama pemain, karena pemain tidak mau main. Mereka mau keluar, mau apa lagi? Soal gaji, tanya saja pada pengurus,’’ terang Miro yang mencoba komposisi baru timnya dalam sebuah game kemarin sore.
Masih dalam skema 4-3-3, Yongki Ariwibowo diplot untuk menggantikan posisi Along dan Sunarto masuk mengisi posisi Riadhuan di kanan. Sedangkan di kiri ada Amirudin yang posisinya tak lagi bersaing dengan Fakhrudin.
Lini tengah ada Chmelo Roman, Esteban Gullian dan Ahmad Bustomi. Sedangkan lini belakang Arema coba menurunkan Alfarizi di kiri, Purwaka, Leonard Tumpamahu dan Benny Wahyudi yang digeser kekanan.
Sementara Along dan Ridhuan yang kemarin masih ikut latihan bergabung dengan tim cadangan dalam game tersebut. Along saat dikonfirmasi memastikan memang tidak akan bermain saat Arema menghadapi Jeonbuk, Rabu (16/3) besok.
’’Rabu saya pasti tidak main. Saya belum siap dan saya capek, karena sebagai pemain professional harusnya kita dibayar,’’ ungkap Along yang meski manajemen hari ini rencananya akan membayar satu gaji juga tidak akan main.
’’Meski dibayar sekali, saya tidak mau main. Sekarang bagaimana manajemen, misalkan dibayar sekali, apa gaji berikutnya juga molor-molor lagi,’’ sambung Along.
Menurutnya, terkait persoalan gaji, manajemen tidak bisa menyalahkan pemain. ’’Kalau tiga bulan ini prestasi Arema menurun, jangan salahkan kami, karena gaji memang tidak beres,’’ sebut Along usai latihan kemarin pagi.
Sedangkan Manajemen Arema sudah menerima laporan langsung dari Miro terkait kondisi tim kebanggaan Aremania ini. Dalam hal ini Pelaksana Harian PT Arema Indonesia, Abriadi Muhara menemui Miro usai latihan kemarin pagi.
’’Ya, tadi saya sudah bertemu Miro, dia sampaikan kalau Fakhrudin sudah koordinasi dengan keluarganya untuk mundur dari Arema. Lalu Along dan Ridhuan ada indikasi mau keluar juga,’’ , kemarin siang.
’’Kalau sampai pemain mundur, Miro mengaku sudah melakukan antisipasi, jadi tidak ada masalah,”’’yakin pria yang juga Ketua Panpel Arema ini yang kemarin sore sempat menemui Fakrudin dan Along di hotel Graha Cakra. (bua/avi)
FACHRUDIN KELUAR DARI CLUB SINGGO EDAN
Selamat tinggal Si Goyang Gergaji.” Mungkin hanya kata itulah yang bisa diucapkan Aremania, Senin (14/03) ini. Ya, terhitung hari ini, M Fakhrudin, pemilik goyang gergaji itu sudah tidak lagi membela Arema.
No More Dance. Fakhrudin akhirnya memilih mundur.
Hengkangnya pemain asal Sidoarjo ini dipicu oleh masalah klasik: gaji. Fakhrudin sudah tidak bisa lagi menahan kesabarannya terhadap janji-janji manis manajemen terkait masalah gaji. Saat ini, sudah tiga bulan Fakhrudin dan para penggawa Arema lainnya tidak menerima gaji. Padahal, kebutuhan keluarga mereka juga sudah semakin mendesak untuk dipenuhi.
“Keputusan ini murni dari hati saya. Saya sudah tidak bisa bertahan lagi dengan kondisi sekarang ini. Keluarga, termasuk istri dan ibu saya menyarankan saya agar lebih baik pulang kampung saja,” ungkapnya melalui sambungan telepon.
“Saat ini, saya masih belum berpikir untuk kembali bermain sepak bola. Saya akan beristirahat dulu. Ke depannya, saya belum tahu akan ke mana. Asalkan halal, akan saya lakukan,” imbuhnya dengan nada lirih.
Lebih lanjut, Fakhrudin mengaku tidak tahu apakah rekan-rekannya yang lain akan mengikuti jejaknya. Namun, pemain yang berperan besar dalam mengantarkan Arema sukses menjuarai musim kompetisi lalu tersebut mengaku telah berpamitan terhadap rekan-rekan satu timnya, termasuk pada Sang Kapten, Noh Alam Shah. “Saya sudah bilang pada Along (sapaan akrab Noh Alam shah, red), bahwa saya sudah tidak kuat lagi dengan kondisi yang terjadi ini,” tuturnya.
Bahkan, melalui akun twitternya, Fakhrudin mencurahkan isi hatinya: “Smp kpnpun aq ttp cinta AREMA.Aq mnt maaf sbsr2x buat aremania+nita karna aq tak sanggup menjalani seperti ini.krn aq menghidupi keluargaku.”
Bagi Arema, yang ironisnya selalu mengaku dirinya sebagai klub profesional, hengkangnya Fakhrudin karena masalah gaji ini sebuah kecolongan untuk kedua kalinya. Beberapa waktu lalu, ikon Arema, Pierre Njanka, juga meninggalkan klub berlambang kepala singa ini dengan alasan yang sama.
Sayangnya, manajemen sendiri nampak menutup mata dengan kondisi para pemain. Bahkan beberapa waktu lalu, melalui Media Officer-nya, Sudarmadji, manajemen justru menyalahkan para pemain. Menurut Sudarmadji, dalam sebuah media nasional, sikap para pemain yang terus menuntut dipenuhinya hak mereka merupakan sebuah sikap yang tidak profesional. “Padahal, Pak Rendra Kresna (Presiden Kehormatan Arema, red) sudah menjamin gaji pemain pasti dibayar. Tapi para pemain tetap menuntut bahkan mengancam mogok. Jadinya, rencana pembayaran pada Selasa (08/03) ini dibatalkan. ‘Berarti mereka sudah tidak percaya lagi pada saya. Buat apa gaji dibayarkan jika mereka sendiri ingkar janji, kecuali mereka langsung berangkat ke Papua.’ Pak Rendra bilang begitu karena sangat kecewa pada pemain yang ingkar janji. Setelah mogok, ada bahasa yang dipelintir seakan Pak Rendra yang ingkar janji,” kata bekas wartawan itu, seperti dilansir TempoInteraktif. Sementara itu, ketika akan dikonfirmasi mengenai pengunduran diri dan langkah manajemen menyelesaikan krisis ini, telepon seluler Sudarmadji tidak bisa dihubungi. (onn/den/inb/ale)
No More Dance. Fakhrudin akhirnya memilih mundur.
Hengkangnya pemain asal Sidoarjo ini dipicu oleh masalah klasik: gaji. Fakhrudin sudah tidak bisa lagi menahan kesabarannya terhadap janji-janji manis manajemen terkait masalah gaji. Saat ini, sudah tiga bulan Fakhrudin dan para penggawa Arema lainnya tidak menerima gaji. Padahal, kebutuhan keluarga mereka juga sudah semakin mendesak untuk dipenuhi.
“Keputusan ini murni dari hati saya. Saya sudah tidak bisa bertahan lagi dengan kondisi sekarang ini. Keluarga, termasuk istri dan ibu saya menyarankan saya agar lebih baik pulang kampung saja,” ungkapnya melalui sambungan telepon.
“Saat ini, saya masih belum berpikir untuk kembali bermain sepak bola. Saya akan beristirahat dulu. Ke depannya, saya belum tahu akan ke mana. Asalkan halal, akan saya lakukan,” imbuhnya dengan nada lirih.
Lebih lanjut, Fakhrudin mengaku tidak tahu apakah rekan-rekannya yang lain akan mengikuti jejaknya. Namun, pemain yang berperan besar dalam mengantarkan Arema sukses menjuarai musim kompetisi lalu tersebut mengaku telah berpamitan terhadap rekan-rekan satu timnya, termasuk pada Sang Kapten, Noh Alam Shah. “Saya sudah bilang pada Along (sapaan akrab Noh Alam shah, red), bahwa saya sudah tidak kuat lagi dengan kondisi yang terjadi ini,” tuturnya.
Bahkan, melalui akun twitternya, Fakhrudin mencurahkan isi hatinya: “Smp kpnpun aq ttp cinta AREMA.Aq mnt maaf sbsr2x buat aremania+nita karna aq tak sanggup menjalani seperti ini.krn aq menghidupi keluargaku.”
Bagi Arema, yang ironisnya selalu mengaku dirinya sebagai klub profesional, hengkangnya Fakhrudin karena masalah gaji ini sebuah kecolongan untuk kedua kalinya. Beberapa waktu lalu, ikon Arema, Pierre Njanka, juga meninggalkan klub berlambang kepala singa ini dengan alasan yang sama.
Sayangnya, manajemen sendiri nampak menutup mata dengan kondisi para pemain. Bahkan beberapa waktu lalu, melalui Media Officer-nya, Sudarmadji, manajemen justru menyalahkan para pemain. Menurut Sudarmadji, dalam sebuah media nasional, sikap para pemain yang terus menuntut dipenuhinya hak mereka merupakan sebuah sikap yang tidak profesional. “Padahal, Pak Rendra Kresna (Presiden Kehormatan Arema, red) sudah menjamin gaji pemain pasti dibayar. Tapi para pemain tetap menuntut bahkan mengancam mogok. Jadinya, rencana pembayaran pada Selasa (08/03) ini dibatalkan. ‘Berarti mereka sudah tidak percaya lagi pada saya. Buat apa gaji dibayarkan jika mereka sendiri ingkar janji, kecuali mereka langsung berangkat ke Papua.’ Pak Rendra bilang begitu karena sangat kecewa pada pemain yang ingkar janji. Setelah mogok, ada bahasa yang dipelintir seakan Pak Rendra yang ingkar janji,” kata bekas wartawan itu, seperti dilansir TempoInteraktif. Sementara itu, ketika akan dikonfirmasi mengenai pengunduran diri dan langkah manajemen menyelesaikan krisis ini, telepon seluler Sudarmadji tidak bisa dihubungi. (onn/den/inb/ale)
Senin, 14 Maret 2011
M.FACHRUDIN LAYANGKAN SURAT CERAI KE CLUB
Surat pengunduran diri pemain yang tak diikutkan dalam tim saat berangkat ke Jepang untuk meladeni laga tandang di kandang Cerezo Osaka awal bulan Maret ini sedianya akan sampai di meja manajemen pada sore hari ini, 14 Maret 2011. Surat ‘cerai’ ini dilayangkan Fachruddin dengan dasar masalah gaji yang tak kunjung turun, begitu ungkap sumber ONGISNADE.
Keputusan mendadak yang diambil oleh M.Fachruddin sepertinya dapat dimaklumi oleh sebagian besar orang yang maklum akan kondisi keuangan Arema Indonesia yang morat–marit. Banyak yang merasa kecewa akan keputusan ini, tetapi M. Fachruddin tidak dapat dihubungi oleh ONGISNADE untuk memberikan tanggapan balik atas kabar ini.(onn/inb)
Keputusan mendadak yang diambil oleh M.Fachruddin sepertinya dapat dimaklumi oleh sebagian besar orang yang maklum akan kondisi keuangan Arema Indonesia yang morat–marit. Banyak yang merasa kecewa akan keputusan ini, tetapi M. Fachruddin tidak dapat dihubungi oleh ONGISNADE untuk memberikan tanggapan balik atas kabar ini.(onn/inb)
Langganan:
Postingan (Atom)